Aku nampak kamu,
kamu dengan mata bundar,
bercahaya bagai pelita,
senyuman itu tetap utuh,
tidak pernah hilang sekalipun dirundum malang
kamu tegar,
kamu kuat,
senyuman kamu jadi pengubat,
dalam detik nafas yg dihela terasa dekat,
dalam setiap detik yang mendekat,
kamu tetap setia tersenyum,
walau dirimu ditelan malam yg pekat
kamu masih disitu,
menunggu dan terus menunggu,
entah kapan akan tiba
hari yang menjadi saksi cinta agungmu
No comments:
Post a Comment